Ketekunan dalam Berkomitmen Berdasarkan Ibrani 10:19-36 dan Relasinya Terhadap Antusias Jemaat dalam Melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia Anugerah Gresik
Main Article Content
Abstract
Ketekunan adalah sikap rajin untuk mengerjakan sesuatu dengan komitmen tinggi yang bersungguh-sungguh dan ada keasyikan dalam melakukannya. Ketekunan tidak hanya dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari, namun dalam melayani Tuhan juga sangat diperlukan. Ketekunan merupakan kemampuan seseorang untuk tetap tabah, sabar, dan fokus dalam menghadapi penderitaan, kesulitan, atau tantangan.Ini melibatkan keyakinan kepada tujuan, upaya keras, dan ketahanan terhadap tekanan. Ketekunan juga berhubungan dengan iman kepada Allah dan harapan akan pemenuhan janji-Nya. Arti ini mencakup kesabaran yang mampu mengatasi rintangan dan mengubahnya menjadi keberhasilan. Dalam esensi ini, ketekunan adalah kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan fokus dan usaha tanpa menyerah. Berkomitmen adalah ketekunan adalah sikap rajin untuk mengerjakan sesuatu dengan komitmen tinggi yang bersungguh-sungguh dan ada keasyikan dalam melakukannya. Ketekunan tidak hanya dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari, namun dalam melayani Tuhan juga sangat diperlukan. Ketekunan merupakan kemampuan seseorang untuk tetap tabah, sabar, dan fokus dalam menghadapi penderitaan, kesulitan, atau tantangan.Ini melibatkan keyakinan kepada tujuan, upaya keras, dan ketahanan terhadap tekanan. Ketekunan juga berhubungan dengan iman kepada Allah dan harapan akan pemenuhan janji-Nya. Arti ini mencakup kesabaran yang mampu mengatasi rintangan dan mengubahnya menjadi keberhasilan. Dalam esensi ini, ketekunan adalah kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan fokus dan usaha tanpa menyerah. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dengan Graunded Theory. Penelitian ini ditinjau dari sudut pengamatan terhadap partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan gabungan trianggulasi. Penelitan ini sebagai acuan gereja dalam memaknai Ketekunan dalam berkomitmen berdasarkan Ibrani 10;19-36. Kemudian hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan kepada jemaat untuk memiliki sikpa antusias dalam melayani.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, “Tekun,”2023https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tekun, di akses 3 Mei 2023.
Heny Pratiwi, Komitmen Mengajar (Yogyakarta: Andi, 2019), 2.
H. Rusdin Nawi, Pelihara Kebijakan Organisasi (Makasar: Cv Sah Media, 2017),22
Maslan Lumbanraja dan Auo Nainggolan, Kepemimpinan, Kewartaan Firman DanJemaat (Bandung: Yayasan Kita Menulis, 2019),33.
Kosma Manurung, “Strategi Orang Tua Kristen Dalam Membangun Disiplin Anak,’ VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN,” accessed July 8, 2021, http://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/view/177. 3, no. 1 (n.d.): 22–39.
Resa Junias, Harianto Gp, & Sonny Herens, "Komitmen Melayani Berdasarkan Yosua 24:1-28 Sebagai Model Pembelajaran Kedewasaan Rohani Hamba Tuhan Gereja," Jurnal Excelsior Pndidikan Vol.3, no. (2022): 52.
Siti Maryani, Maryuni, & dkk. Perilaku Dan Softskill Kesehatan (Padang: Global Eksekutif Teknologi, 2023),80.
Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bandung: Yrama Widya, 2010),137.
Yakub B. Susabda, Pastoral Konseling Jilid 2, (Malang: Gandum Mas, 2000),205.
Yushak Soesilo, “Keluarga Eli Dalam 1 Samuel 2:11-36: Suatu Evaluasi Pendidikan Kristen Dalam Keluarga Hamba Tuhan,’” Antusias: Jurnal Teologi dan Pelayanan, https://sttintheos.ac.id/ejournal/index.php/antusias/article/view/ 17. 3, no. 5 (2014): 136–146.